CIATER STELLING BAGIAN 3: Jepang Memasuki Lembang

CIATER STELLING BAGIAN 3: Jepang Memasuki Lembang

Setelah berhasil merebut Cicenang, pasukan Jepang melakukan konsolidasi pada 7 Maret 1942. Tujuan utama mereka adalah bergerak ke selatan untuk membersihkan sisa-sisa kekuatan Belanda dan melanjutkan serangan menuju Bandung.

Kolonel Shoji, komandan detasemen, membagi tugas kepada pasukannya. Batalion Wakamatsu diperintahkan untuk bergerak di sebelah barat jalan utama menuju Lembang, sementara Batalion Egashira—yang terlambat tiba di Cicenang—ditugaskan membersihkan jalan utama antara Lembang dan Ciater.

Pada pukul 13.00, Batalion Wakamatsu mulai bergerak lebih dulu, disusul oleh Batalion Egashira dua jam kemudian. Sepanjang perjalanan, pasukan Wakamatsu menghadapi medan berlumpur serta jembatan-jembatan yang hancur akibat serangan udara dari Divisi Udara Endo. Namun, mereka tetap berhasil melanjutkan pergerakan tanpa perlawanan berarti.

Pada pukul 20.00, Batalion Wakamatsu tiba di Lembang dan segera menempati posisi strategis di dataran tinggi dengan pemandangan langsung ke Bandung di bawahnya. Mereka tidak menyadari bahwa saat itu Belanda sudah tidak lagi berniat melanjutkan pertempuran.

Satu jam setelah Wakamatsu memasuki Lembang, Batalion Egashira yang sedang menyusuri jalan utama bertemu dengan seorang utusan Belanda yang membawa bendera putih. Utusan tersebut menyampaikan pesan dari Komandan Garnisun Bandung yang meminta agar serangan terhadap kota dihentikan.

Malam itu, secara resmi Pertempuran Ciater berakhir. Lembang telah sepenuhnya dikuasai oleh pasukan yang dipimpin Shoji. Menanggapi situasi ini, Shoji segera mengirim laporan kepada Jenderal Imamura, pemimpin Angkatan Darat Jepang, untuk meminta arahan mengenai langkah berikutnya setelah menguasai Lembang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.