Setelah menginap di Bandung, rombongan Charlie Chaplin melanjutkan perjalanan menuju Garut, 25 Maret 1936. Charlie dalam kunjungannya ke Pulau Jawa yang kedua kali tersebut ditemani oleh Paulette dan ibunya, Alta Mae Goddard. Sejak mendarat di Cililitan Batavia, mereka melakukan perjalanan menggunakan mobil melewati Puncak[1].
Tag: Garut
Charlie Chaplin, Kapok Naik Kereta Api
“There is no room in the carriages, so we sat in dining room all the way. We are smothered with smoke and dirt from the engine. You decide not to travel again by train,” – Sydney John Chaplin.
Pembakaran Stasiun Garut Lama (Kereta Garut Bag. 12)
Di tengah Kota Garut, sebuah bangunan dengan gaya kolonial masih tegak berdiri. Bangunan kokoh yang terletak di belokan Jalan Bank dan Jalan Veteran ini pernah menjadi markas salah satu organisasi kepemudaan, sehingga warnanya sempat disesuaikan dengan warna dasar organisasi tersebut. Meskipun begitu, keindahan arsitektur kolonialnya tetap terlihat, meski sempat tertutup oleh warna-warna mencolok. Di belakang...
Garut Pangirutan, Menunggu Akses Transportasi yang Lebih Baik (Kereta Garut Bag. 11)
“Garoet, I have never visited a more pleasant and beautiful region on Java.” – Anonimous
Wacana Lama Jalur Malangbong-Cirebon (Kereta Garut Bag. 10)
“Sewaktu mendekati daerah Pawenang, saya temukan semakin banyak saja jejak dari suatu kegiatan yang agak monoton.
Cikajang, Nasib Stasiun Tertinggi di Indonesia (Kereta Garut Bag. 9)
Dataran tinggi Garut merupakan kawasan yang bergunung. Beberapa gunung di antaranya seolah menjadi penjaga Kota Garut. Dari kota berjuluk Zwitserland van Java ini, kita bisa melihat jajaran gunung-gunung seperti Gunung Guntur, Cikuray, Sadakeling, Talaga Bodas, sampai Papandayan.
Cisurupan, Saat Balai Besar Kereta Api Mengungsi di Masa Revolusi (Kereta Garut Bag. 8)
Di jalur kereta api yang menghubungkan Garut dan Cikajang, perusahaan kereta api Staatsspoorwegen (SS) membangun sebuah stasiun kecil di Cisurupan. Kota kecil di kaki Gunung Papandayan ini terletak sekitar 22 km di selatan Garut dan 3 km di sebelah utara Cikajang.
Charlie Chaplin, dan Janji yang Tidak Pernah Ditepati (Kereta Garut Bag. 7)
“Jika saya kembali ke Hindia lagi tahun depan atau dua tahun lagi, mari kita menginap di Kamojang, selama 14 hari” – Charlie Chaplin (1936)
Transportasi Garut dan Priangan Tempo Dulu (Kereta Garut Bag. 2)
“Untuk kelima kalinya, saya melakukan perjalanan dari Tjitjalengka ke Garoet. Di sepanjang jalan pos lama, saya menyaksikan begitu banyak kuda yang menderita, kegelisahan dan kesengsaraan para penumpang;”
Kereta Api Cibatu-Garut, Reaktivasi yang Layak Dirayakan (Kereta Garut Bag. 1)
“Saya ingin mengembalikan budaya naik kereta. Saya ingin Jawa Barat seperti Eropa, masyarakat ke mana-mana bisa naik kereta karena nyaman dan terintegrasi,” – Ridwan Kamil, Gubernur Provinsi Jawa Barat